LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA : Menentukan Titik Beku dan Penurunan Titik Beku
Rabu, 23 November 2016
Tulis Komentar
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA : Menentukan Titik Beku dan Penurunan Titik Beku:
Es, garam, gula dan NaCl merupakan bahan yang digunakan pada percobaan mengenai penurunan titik beku, melalui penentuan molalitas. Garam dapur yang digunakkan tersebut sebagai campuran es yang dimaksudkan untuk menghambat proses pencairan es, sehingga dapat membantu kita dalam melakukan penganalisisan terhadap titik beku laruatan yang di uji tersebut.
LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA
Judul : Menentukan Titik Beku dan
Penurunan Titik Beku
Hari,
Tanggal : Jumat, 18 November 2016
Kelas : XII IPA 3
Kelompok : 1 (Satu)
Anggota : 1. Alfia Amalia Hermanto
2. Bagas Aji Harvian
3. Dadva Pramesty E P
4. Della Arisa Silviani
I.
TUJUAN
PRAKTIKUM
Untuk mengetahui pengaruh penambahan es
batu dan garam terhadap proses pembekuan suatu larutan dan untuk mempelajari
penurunan titik beku dengan beberapa larutan.
II.
DASAR
TEORI
Titik beku
adalah suhu pada pelarut tertentu di mana terjadi perubahan wujud zat cair ke
padat. Pada tekanan 1 atm, air membeku pada suhu 0 °C karena pada suhu itu
tekanan uap air sama dengan tekanan uap es. Selisih antara titik beku pelarut
dengan titik beku larutan disebut penurunan titik beku (Δ Tf = freezing
point depression).
Penurunan titik beku adalah selisih antara titik beku
pelarut dan titik beku larutan dimana titik beku larutan lebih rendah dari
titik beku pelarut. Titik beku pelarut murni seperti yang
kita tahu adalah 00C dengan adanya zat terlarut misalnya saja gula
yang ditambahkan ke dalam air maka titik beku larutan ini tidak akan sama
dengan 0oC melainkan akan menjadi lebih rendah di bawah 0oC
itulah penyebab terjadinya penurunan titik beku yaitu oleh masuknya suatu zat
terlarut atau dengan kata lain cairan tersebut menjadi tidak murni, maka akibatnya
titik bekunya berubah.
Seperti yang kita
tahu bahwa titik beku pelarut murni berada pada suhu 0oC, tapi
dengan adanya zat terlarut misalnya saja kita tambahkan gula ke dalam air
tersebut maka titik beku larutan ini tidak akan sama dengan 0oC
lagi, melainkan akan turun menjadi dibawah 0oC, dan inilah yang
dimaksud sebagai “penurunan titik beku”.
III.
ALAT DAN BAHAN
§ 5
buah tabung reaksi
§ 1
buah gelas kimia
§ 1
buah pengaduk
§ 1
buah termometer
§ Pipet
tetes
§ Larutan
NaCl 1 mol dan 2 mol
§ Larutan
gula 1 mol dan 2 mol
§ Air
suling
§ Es
batu
§ Garam
grasak
IV.
CARA
KERJA
1. Hancurkan
es batu menjadi pecahan-pecahan kecil , kemudian masukkan es batu ke dalam
gelas kimia sampai sedikit penuh dan tambahkan dengan gram grasak secukupnya,
fungsi keduanya sebagai pendingin.
2. Isilah
tabung reaksi dengan air suling kurang lebih 2-3 cm, kemudian masukkan tabung
tersebut ke dalam gelas kimia yang sudah ada campuran es batu dan garam grasak.
3. Masukkan
termometer dan gerakan naik turun sampai air dalam tabung membeku
4. Keluarkan
tabung reaksi dari campuran pendingin dan biarkan es dalam tabung mencair
sebagian, kemudian amatilah pada termometer dan catat berapa suhu pada campuran
es dan garam pada tabung
5. Ulangi
langkah 2-4 dengan mengganti air sulimg dengan larutan NaCl 1 mol, 2 mol dan
larutan gula 1 mol, 2 mol.
V.
HASIL
PENGAMATAN
Titik
beku air = 0oC
No
|
Larutan
|
Titik Beku
|
Penurunan Titik
Beku
|
1.
|
Gula 1 mol
|
-2oC
|
2oC
|
2.
|
Gula 2 mol
|
-4oC
|
4oC
|
3.
|
NaCl 1 mol
|
-4oC
|
4oC
|
4.
|
NaCl 2 mol
|
-8oC
|
8oC
|
VI.
ANALISA
DATA
Pada percobaan
kali ini yang dimaksud dengan zat
pelarut itu adalah air suling, sedangkan Gula dan NaCl pada percobaan
tersebut sebagai zat terlarut. Pada
penggunaan alat dan bahan diutamakan untuk berhati-hati. Ketika termometer
dimasukkan ke dalam tabung reaksi, usahakan agar termometer tidak menyetuh
dinding tabung karena akan membuat termometer jadi tidak stabil sehingga
mempengaruhi temperatur penurunan titik beku larutan yang di uji. Dan sebelum
penghitungan suhu, termometer harus dalam temperatur yang stabil.
Es, garam, gula dan NaCl merupakan bahan yang digunakan pada percobaan mengenai penurunan titik beku, melalui penentuan molalitas. Garam dapur yang digunakkan tersebut sebagai campuran es yang dimaksudkan untuk menghambat proses pencairan es, sehingga dapat membantu kita dalam melakukan penganalisisan terhadap titik beku laruatan yang di uji tersebut.
Ternyata, bila ke dalam air
ditambah dengan garam, maka akan terjadi penurunan titik beku larutan garam
tersebut, sehingga larutan garam akan membeku pada suhu di bawah 0oC. Penjelasan untuk
hal ini didapat bahwa titik beku suatu larutan adalah suhu saat tekanan uapnya
sama dengan tekanan uap pelarutnya. Karena tekanan uap larutan lebih rendah
daripada pelarutnya, larutan belum membeku pada suhu 0oC. Oleh karena itu,
suhu harus diturunkan agar larutan dapat membeku. Saat pelarut akan membeku,
penurunan tekanan uap pada pelarut lebih cepat daripada zat cair. Akibatnya,
pada suhu di bawah titik beku pelarut terjadi keseimbangan tekanan uap larutan
dengan tekanaan uap pelarut. Saat itu, pelarut akan membeku sedangkan zat
terlarutnya masih dalam fase cair, sehingga larutan menjadi makin pekat
sehingga titik bekunya makin rendah.
Dalam penggunaan
garam dapur, massa garam yang digunakan jangan terlalu banyak dan juga jangan
terlalu sedikit, sebab akan mempengaruhi proses penurunann titik beku dan hasil
yang didapat kemungkinan kurang akurat. Namun apabila garam yag digunakaan
terlalu sedikit, penurunan titik beku tidak mencapai suhu yang akurat, dan pada
larutan gula yang di uji , pembentukkan kristal yang terjaadi tidak sempurna.
Oleh karena itu para pratikum di tuntut ketelitian dan keterampulannya dalalam
melakukan percobaan tersebut.
Perubahan titik
beku pada larutan dipengaruhi oleh faktor yang mempengaruhi perubahan suhu baik
dari sisitem ataupun dari lingkuangan. Dari data hasil pengamatan yang telah
didapat, masing-masing ada tiga larutan yang di uji memiliki titik beku
konstant yang berbeda-beda.
Dalam
penurunan titik beku berlaku ketentuan sebagai berikut :
a. Suatu
pelarut jika ditambahkan zat terlarut, maka titik bekunya akan turun.
b. Titik
beku larutan elektrolit lebih rendah dibanding larutan non-elektrolit
c. ∆Tf
( penurunan titik beku) = titik beku pelarut murni – titik beku larutan).
Dengan demikian, jelaslah larutan akan membeku
pada suhu yang lebih rendah dibanding dengan titik beku air. Selisih
antara titik beku pelarut murni dengan titik beku larutan disebut penurunan
titik beku larutan yang dilambangkan dengan ΔTf.
ΔTf = Tºf – Tf
Keterangan:
ΔTf
= penurunan titik beku
Tºf
= titik beku larutan
Tf
= titik beku pelarut
VII.
KESIMPULAN
Dari percobaan di atas dapat di
simpulkan bahwa, titik beku larutan memiliki titik beku yang lebih rendah
dibandingkan dengan titik beku air larena di dalam larutan gula dan NaCl
mengandung zat terlarut berupa molekul-molekul gula dan molekul-molekul NaCl
yang menyebabkan terghalangnya molekul-molekul air untuk membeku sehingga
dibutuhkan suhu yang lebih rendah untuk membekukan larutan gula dan NaCl
tersebut. Dan garam dapur disini berfungsi sebagai
stabilisator suhu es dikarenakan garam dapur dapat menghambat proses pencairan
es.
VIII.
DAFTAR
PUSTAKA
MGMP
KIMIA Kab. Klaten
http://ndhaarlinda.blogspot.co.id
. Diakses pada 20 November 2016
http//penurunan-titik-beku-kimia.co.id
.
Diakses pada tanggal 20 Nvember 2016
http://notechaca.wixsite.com/firarizqyagfa/single-post/2016/10/15/LAPORAN-PRAKTIKUM-KIMIA-PENENTUAN-TITIK-BEKU
Diakses pada tanggal 23 November 2016
http://www-supadi.blogspot.co.id/2012/06/pengaruh-penambahan-garam-pada-es.html
Diakses
pada tanggal 23 November 2016
http://blogkaryasiswa.blogspot.co.id/2015/09/laporan-praktikum-titik-didih-dan-titik.html
Diakes pada tanggal 23 november 2016
IX.
PRAKTIKAN
Nama
anggota “kelompok 1(satu)”:
1. Alfia
Amalia Hermanto
2. Bagas
Aji Harvian
3. Dadva
Pramesty E P
4. Della
Arisa Silviani
Guru pembimbing,
Budi Setyo
Utomo, S.Pd
Belum ada Komentar untuk "LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA : Menentukan Titik Beku dan Penurunan Titik Beku"
Posting Komentar