Hasil pengamatan epidermis daun rhoediscolor
Senin, 21 Desember 2015
Tulis Komentar
Berikut adalah Hasil pengamatan epidermis atau penampang daun rheodiscolor. semoga bermanfaat bagi anda.
2. Larutan yang hipertonis menyebabkan peristiwa
plasmolisis dan jika diencerkan kembali (hipotonis)
akan menyebabkan peristiwa deplasmolisis.
MENGAMATI
TRANSPORT MELALUI MEMBRAN
A. Tujuan :
- Untuk mengetahui bentuk dan bagian- bagian dari sel epidermis Rhoe discolor
- Dapat memahami pengaruh konsentrasi gula terhadap epidermis Rhoe discolor.
- Untuk dapat membedakan proses defusi dan osmosis.
B. Dasar
Teori :
1.
Defusi adalah perubahan zat (gas, padat, atau cair),
dengan atau tanpa melewati membran, dari
daerah yang berkonsentrasi tinggi ke daerah yang lebih rendah.
2.
Osmosis
adalah perpindahan zat pelarut dari larutan yang berkonsentrasi rendah menuju
ke larutan yang berkonsentrasi tinggi melalui selaput semi permeabel.
C. Alat dan Bahan :
1. Mikroskop
2. Pipet
3. Kaca objek
4. Silet
6. Air
7. Daun Rhoe
discolor.
D. Cara Kerja :
1. Sediakan kaca objek bersih, beri setetes air bersih
dengan pipet
2. Menyayat permukaan
bawah daun rhoe discolor
3. Letakkan epidermis Rhoe discolor segera (jangan sampai
kering) di atas setetes air pada kaca objek yang berbeda, kemudian taruh di
mikroskop.
4. Amati dengan mikroskop dan gambar hasil pengamatan
tersebut
5. Pada daun Rhoe discolor setelah diamati dan digambar
beri perlakuan. Dari tepi kaca penutup, teteskan larutan gula dengan pipet.
Dari tepi yang lain, isap air dengan dengan tisu, agar terjadi pergantian
medium
6. Amati apa yang terjadi setelah diberi perlakuan
tersebut sampai daun rhoe discolos diberi larutan gula 20%, 40% dan 60%.
E. Hasil Pengamatan :
Pada daun Rhoe discolor yang tidak diberi larutan gula selnya
berwarna ungu dan tersusun rapat. Sedangkan pada daun Rhoe discolor yang diberi
larutan gula dengan kadar 20% mengalami plasmolysis sehingga tampak ruangan
antara isi sel dengan dinding sel yang semakin luas dan warna isi sel menjadi
semakin ungu. Plasmolysis adalah sitoplasma yang mengerut, terjadi karena
terlepasnya membrane sel dari dinding sel akibat air yang ada di dalam sel
terus keluar sampai terjadi keseimbangan konsentrasi air antara di dalam dan di
luar sel. Berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui bahwa semakin tinggi
konsentrasi (pekat) larutan gula maka semakin banyak sel yang mengalami
plasmolysis.
F.
Pembahasan :
sel tumbuhan diletakkan di larutan glukosa terkonsentrasi
(hipertonik), sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga tekanan turgor,
menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan sel dalam kondisi seperti ini
layu. Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan terjadinya plasmolisis:
tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana protoplasma sel
terkelupas dari dinding sel, menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran.
Akhirnya cytorrhysis – runtuhnya seluruh dinding sel – dapat terjadi. Tidak ada
mekanisme di dalam sel tumbuhan untuk mencegah kehilangan air secara
berlebihan, juga mendapatkan air secara berlebihan, tetapi plasmolisis dapat
dibalikkan jika sel diletakkan di larutan hipotonik. Proses sama pada sel hewan
disebut krenasi. Cairan di dalam sel hewan keluar karena peristiwa difusi.
G. Kesimpulan
Setelah kami melakukan pengamatan kami menyimpulkan bahwa :
1. sel epidermis Pada daun Rhoe discolor selnya berwarna
ungu dan tersusun rapat.
3. Semakin tinggi tingkat konsentrasi glukosa dan semakin lama waktu untuk mendiamkan maka
semakin banyak pula membran plasma yang lisis.
4. Sel tumbuhan dimasukkan ke dalam larutan hipertonis,
protoplasmanya akan menyusut dan lepas dari dinding selnya. Proses ini disebut
plasmolisis. Plasmolisis dapat menyebabkan tumbuhan menjadi layu.
H. Daftar Pustaka
Maryati, Sri. dkk. 2006. Biologi
Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Suplemen Biologi SMA,
Kelas XI. Klaten: SMAN 1 BAYAT.
Hasil Pengamatan Epidermis Daun Rhoediscolor.
Hasil Pengamatan Epidermis Daun Rhoediscolor.
Belum ada Komentar untuk "Hasil pengamatan epidermis daun rhoediscolor"
Posting Komentar