Orang yang Paling Bijaksana di Dunia
Kamis, 25 Juni 2015
1 Komentar
Siapakah orang yang paling bijaksana yang kau kenal?
Bagaimana kira-kira orangitu bisa menjadi bijaksana? Apakah kira-kira engkau
bisa menjadi bijaksana? Cerita ini adalah tentang seseorang yang meminta
kebijaksanaan dari Tuhan.
Untuk menemukan jawabanya, baca Tulisan saya mengenai Orang yang Paling Bisaksana di Dunia.
Semoga sobat dapat memahami cerita yang akan saya berikan ini.
“Benyamin, ini tanaman terakhir dari taman istana,’ kata
Tova. Ototnya menegnag karena beratnya tanaman itu dalam pot berat. “Dimana
engkau mau letakkan itu?”
“ Engkau bisa menaruhnya disana, di sebrang yang satu lagi,”
Kata Benyamin, pemimpin perayaan hari-hari istimewa Raja Salomo. Dia menunjuk
ke arah takhta raja.
Tova membawa tanaman itu menaiki tangga dan meletakkannya
dengan hati-hati di belakang takhta. Dia berdiri beberapa menit untuk
mengamati seluruh ruangan. “ Kelihatannya bagus sekali!” Serunya.
“ Terima Kasih, temanku yang kuat,” kata Benyamin. “Aku harap
Raja Salomo akan menyukainya sama seperti engkau.”
“Dia pasti menyukainnya,” kata Tova, sambil beristirahat di
tangga. “Aku ingin dapat melihat upacara itu.”
“Aku rasa aku bisa mengurusnya buatmu.” Kata Benyamin sambil
tersenyum. “Tarik goerden ungu itu ke tempat di mana pengikatnya berada.
”
Tova berdiri dan menariknya ke belakang supaya ruangan kecil
dengan dua buah kursi dapat terlihat. “Aku telah meminta izin dari kepala
protokoler supaya engkau dapat duduk disini bersamaku selama upacara.Datanglah
besok sebelum matahari terbenam. Engkau sudah harus tiba disini sebelum yang
lain tiba.”
Keesokan paginya, ketika warna merah muda belum memenuhi
langit, Tova sudah berjalan masuk melalui pintu masuk para hamba istana. Dia
bertanya kepada jurumasak apakah Benyamin sudah ada di sana.
“ Selama berjam-jam ia disini,” jawab jurumasak itu tanpa
menoleh kepadanya.
Segera ia pergi ke ruangan tempat takhta istana berada dan
bertanya, “ Benyamin, apakah ada yang bisa saya bantu?”
“Tidak perlu, semuanya sudah siap. Kepala protokoler sudah
datang memeriksa seluruh ruangan,” kata Benyamin. “Tanya kepada jirimasak siapa
takhta dia memerlukan pertolongan.”
Waktu berjalan dengan cepat sementara Tova menolong pegawai
dapur. Akhirnya Benyamin menarik dia masuk. “Waktunya untuk pergi,” bisiknya.
Kedua orang itu segera masuk ke ruangan kecil dan mengambil
tempat mereka. Benyamin dengan hati-hati mengatur perabotan itu supaya mereka
dapat meilhat tetapi tidak dapat terlihat.
Tepat ketika dia selesai mengatur perabotan itu di tempatnya,
pejabat istana sudah memasuki ruangan dan segera mengambil tempat mereka.
Dengan diiringi terompet, raja Salomo memasuki ruangan,
diikuti oleh pengawal pribadinya. Tova bersiul perlahan ketika melihat jubah
raja yang anggun dan mahkotanya yang berkilauan.
Salomo menaiki tangga menuju takhtanya dan duduk di sana. Dua
pegawai mengatur jubah merah dan emasnya. Yang lainnya menyerahkan tongkat
kerajaan. Akhirnya raja sudah siap untuk menerima para tamunya.
Sekali lagi terompet berbunyi dan rombongan istana, para
menteri dan bupati melangkah memasuki ruangan takhta.
“Benyamin, mengapa begitu banyak orang yang dapatng hari ini?
Hari ini bukan hari libur,” bisik Tova.
“Mereka datang untuk mendengarkan nasehat Raja Salomo,” jawab
Benyamin dengan pelan.
“Bagaimana dia bisa begitu berhukmat?” tanya Tova.
“Dia memintanya. Salomo baru berumur 20 tahun ketika dia
menjadi raja,” kata Benyamin. ‘Sama
seperti pangeran lainnya, dia tidak memiliki tanggung jawab yang nyata. Dia
tahu dia tidak sanggup mengatur sebuah negara. Suatu malam raja bermimpi. Tuhan
muncul di hadapannya dan berkata, ‘Mintalah apa saja yang engkau mau aku akan
berikan kepadamu.’”
“Maksudmu Tuhan mau memberikan apa saja yang dia minta?”
tanya Tova.
“Benar. Dia tahu bahwa Tuhan telah berlaku setia kepada
ayahnya, Daud, walaupun dia berbuat kesalahan. Salomo merasa dia memerlukan
tunutunan untuk menjadi raja yang baik. Jadi dia meminta hikmat untuk memimpin
bangsa ini,” kata Benyamin.
“Hanya itu yang dia minta?” tanya Tova.
“Ya, hanya itu,” kata Benyamin, sambil tersenyum.
“Tuhan sangat gembira karena Salomo meminta hikmat Dia katakan
kepada Salomo, ‘engakau akan menjadi
sangat bijaksana sehingga tidak akan ada orang yang seperti engkau dan
tidak akan pernah ada lagi. Engkau dapat meminta banyak hal yang lain, tetapi
engkau tidak meminta. Jadi Aku akan memberikan semua yang engkau tidak
minta-kekayaan dan kehormatan. Kalau engkau menurut kepada-Ku seperti yang
dilakukan ayahmu, Aku juga akan memberikan umur yang panjang kepadamu.’”
“Jadi Raja Salomo sama bijaksananya dengan semua orang ini jika
disatukan?” tanya Tova.
“Lebih bijaksana lagi. Dan dia juga berbakat dalam banyak
hal,” Kata Benyamin. “Dia telah menulis 3,000 amsal dan lagu, dan dia tahu
semua tentang tanaman dan binatang. Tidak ada yang dia tidak mengerti.”
“Jadi aku akan melihat orang yang paling bijaksana di dunia
ini akan bertindak,” kata Tova sambil menganggukan kepalanya.
“Sekaranglah waktunya kita melihat dia,” kata Benyamin sambil
tersenyum.
AYAT HAFALAN :
“Terimalah didikanku, lebih dari pada perak, dam pengetahuan
lebih dari pada emas pilihan. Karena hikmat lebih berharga dari pada permata,
apa pun yang diinginkan orang, tidak dapat menyamainya” ( Amsal 8:10, 11)
“ Alah memberikan kebijaksanaan kepada kita supaya kita dapat
melayani orang lain”
Sekian cerita yang dapat saya berikan. Tentu saja anda sudah tahu siapakah orang yang paling bijaksana di dunia ini? Ya, dia adalah Raja Salomo, Dia telah menulis 3,000 amsal dan lagu, dan dia tahu
semua tentang tanaman dan binatang. Tidak ada yang dia tidak mengerti. sungguh luar bisa Bijaksana bukan? kita patut meneladani tokoh kita ini. Sekian terima kasih.
infonya keren gan,, di tunggu kunbalnya rofiquye.blogspot.com
BalasHapus